Dr. Bagus Takwin, M.Hum.
Primary tabs
| No | Description | Bulan | Tahun |
|---|---|---|---|
| 1 |
Pernah dimuat di majalah "Pusara" terbitan Majelis Luhur Taman Siswa, November 2007  khdewantaradankonstruktivisme-edit.rtf |
Agustus | 2009 |
| 2 |
Esai ini pernah dimuat dalam buletin perhimpunan psikolog sekolah. Esai ini membahas tentang kecenderungan materialistik dan hubungannya dengan kecenderungan mistik yang ada dalam masyarakat.  materialismejimatdankonsumerisme.doc |
Desember | 2009 |
| 3 |
Slide power point ini adalah bahan presentasi kuliah pada Mata ajaran Psikologi Pendidikan Terkini di Fakultas Psikologi UI.  collaborativelearning.ppt |
Desember | 2009 |
| 4 |
Slide power point ini adalah bahan presentasi kuliah pada Mata Ajaran Psikologi Pendidikan Terkini di Faklutas Psikologi UI berpikirkritis-penlan-fin.ppt |
Desember | 2009 |
| 5 |
Esai ini menjelaskan tentang seni dari sudut pandang psikoanlisis Freudian. memahamisenibersamafreud.doc |
November | 2009 |
| 6 |
Artikel ini membahas bagaimana manusia mengkategorikan benda-benda dengan penggolongan jenis musik sebagai ilustrasi kasusnya. tentangnama-jenis.doc |
Agustus | 2009 |
| 7 |
Tulisan ini menjelaskan pentingnya keterbukaan pikiran dalam meningkatkan kinerja pikiran manusia. keterbukaanpikiran.rtf |
Agustus | 2009 |
| 8 |
Artikel ini menjelaskan keuntungan psikologis dari pembaca sastra terutama di masa krisis. pembacasastra.doc |
Agustus | 2009 |
| 9 |
Tulisan ini memaparkan secara ringkas bagaimana mengembangkan kreativitas anak melalui kegiatan bermain. mengembangkankreativitasanakmelaluiempati.doc |
Agustus | 2009 |
| 10 |
Tulisan ini membahas fenomenologi hermeutik, baik sebagai satu pemikiran epistemologis maupun sebagai metode dalam penelitian sosial. Fenomenologi hermeneutik merupakan sintesis dari beberapa metode hermeneutik dan metode fenomenologi yang dikembangkan oleh Paul Ricoeur. Sebagai metode, fenomenologi hermeneutik diandalkan dalam penelitian-penelitian ilmu humaniora dan diakui sebagai metode penafsiran yang rigorous (ketat). Metode ini dapat membawa peneliti kepada pemahaman tentang fenomena secara apa adanya, menyeluruh dan sistematik terutama dalam menjelaskan tentang identitas-diri tanpa mengabaikan aspek objektivitasnya (Smith, 1997; Scott-Baumann, 2003). fenomenologihermeneutik.doc |
Desember | 2009 |